Banyak
orang berpendapat bahwa filsafat dan matematika tidak memiliki hubungan sama
sekali. Padahal,jika kita lebih terjun lagi untuk menelaahnya maka kita akan
menemukan hubungan antara filsafat dan matematika. Bahkan,matematika dan
filsafat memiliki hubungan yang sangat erat dibandingkan dengan ilmu-ilmu
lainnya. Mengapa? Pada konteks pemikiran,cara berpikir filsafat dan matematika
hampir sama yaitu membutuhkan daya pikir yang mendalam dan secara abstrak
dengan tujuan untuk menemukan kenyataan yang memiliki kebenaran absolut. Bukan
hanya itu,filsafat merupakan induk dari semua pengetahuan dan matematika adalah
ibu dari segala ilmu yang ada. Menurut KBBI,arti kata induk yaitu ibu. Jadi,salah
besar jika menganggap bahwa filsafat dan matematika tidak ada kaitannya.
Lalu,apa pentingnya kita
mengkaji filsafat matematika?. Bayangkan saja jika tidak ada pemahaman filsafat
pada matematika,mungkin kita sekarang masih mencari-cari apa itu matematika?
Pengetahuan tentang apa? Apa saja yang dipelajarinya?. Pertanyaan-pertanyaan
mendasar itulah yang disebut pemahaman secara filsafat. Membuktikan
pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tersebut dengan menggunakan daya pikir dan
tidak menghiraukan mitos dan dongeng,bahkan takhayyul. Untuk mengkaji lebih
dalam lagi tentang matematika,ada beberapa pandangan dalam filsafat matematika
seperti pandangan aliran formalisme dan konstruktivisme.
Banyak yang berpendapat bahwa
matematika itu hanya sebuah permainan simbolik dalam bentuk angka yang
dimainkan diatas kertas,tetapi permainan tersebut tidak ada maknanya dan harus
mengikuti aturan-aturan untuk memainkannya. Pandangan tersebut merupakan
pandangan aliran formalisme. Posisi aliran formalisme disini yaitu untuk
menerjemahkan seluruh bahasa matematika ke dalam sistem yang kosong dari arti.
Karena karakter matematika itu harus memilih symbol yang kosong dari arti.
Jadi,pandangan aliran formalisme ini lebih menekankan pada penggunaan sistem
lambang yang formal dalam matematika.
Apakah kalian pernah merasakan
pembelajaran dengan sistem student center? ya,memang pembelajaran dengan sistem
yang satu ini sedikit berbeda dari biasanya. Yaitu siswa harus mandiri untuk
membangun pengetahuannya dan mengaplikasikannya dalam dunia nyata tanpa ada
campur tangan dari guru. Hal tersebut merupakan pandangan aliran
konstruktivisme. Tujuan dari pandangan aliran konstruktivisme ini yaitu agar seseorang
mampu berpikir secara mandiri,dan dapat mengembangkan konsep dan pengertian
dari hasil pemikirannya tersebut. Pentingkah pandangan aliran konstruktivisme
dalam pembelajaran matematika disekolah? Sangat penting. Karena siswa mampu
memahami secara luwes karena hasil dari pemikirannya sendiri,dan karena hasil
pemikirannya sendiri maka siswa akan tidak cepat lupa akan materi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar